Varietas benih jagung dalam perkembangan kini sangat banyak dan kesemuanya saling berusaha untuk mengenalkannya pada petani, agar bisa digunakan. Namun demikian berbagai varietas jagung muncul tenggelam tergantung petani sebagai pemakainya, oleh karena cepatnya teknologi dan informasi. Diera periode 2018-2020 benih yang muncul diantaranya adalah dari Pioner atau PT. Du Pont Indonesia, PT Syngenta serta PT BISI International Tbk.
Du Pont dengan merk dagang Pioner benih yang di promosikan diera ini diantaranya : P 21, P 21 Dahsyat, P 27 Gajah, P32 Singa, P 35 Banteng, P 36 Bekisar. Berbagai inovasi juga dilakukan perusahaan ini untuk selalu memberikan improve terhadap produknya untuk cepat mengikuti trend pasar.
Syngenta awalnya banyak fokus di pesticida, namun dalam kurang lebih satu dasa warsa terakhir mulai melengkapi bisnisnya dengan benih termasuk juga benih jagung hibrida di tanah air.
Merk dagang yang beredar adalah dengan nama NK, dan yang hingga kini sudah dikenal ditingkat petani adalah : NK 22 Jumbo, NK 7328 Sumo, NK 6172 Perkasa serta NK 212 Wiro Sableng.
Disamping produk yang sudah dikenalkan pada petani jagung di Lampung, kabarnya NK juga telah mempersiapkan benih2 jagung andalannya yang merupakan hasil teknologi mereka di petani seluruh Tanah Air.
Selanjutnya benih produk dari Monsanto juga masih dikenal oleh petani jagung di Lampung yakni DK 771 dan juga DK 959. Walaupun sekarang semua produk Monsanto telah diproduksi oleh PT. BISI International Tbk namun petani masih saja suka terhadap produk-produk monsanto tersebut.
Sebenarnya petani jagung di Lampung juga masih merindukan produk-produk dari Monsanto untuk benih jagung seperti DK 999, DK 777, DK 85, DK 979.
Dalam hal marketing produk-produk diatas (DK 85, DK 999, DK 777 dan juga DK 979) telah dihentikan produknya oleh Monsanto. Namun kabar gembira, setelah produksi ditangani oleh PT BISI International Tbk produk tersebut diproduksi kembali oleh BISI dengan merk dagang yang berbeda.
Diantaranya untuk DK 999 sejak tahun 2018 menjadi BISI 99, DK 979 kini menjadi BISI 79, DK 777 menjadi BISI 77 sedangkan DK 85 ketika mau diproduksi oleh PT BISI benih induk sudah musnah. Sehingga bagi pecinta DK 85 dengan berat hati produk tersebut tidak bisa diproduksi kembali di Indonesia.
Selain beberapa produk diatas ada juga produsen benih jagung yakni PT. Agri Makmur Pertiwi. Produk yang ditawarkan ke petani jagung di Lampung diantaranya : Pertiwi 2, Pertiwi 3, Pertiwi 5 dan juga Pertiwi 6.
Beberapa produsen benih jagung lainnya yang juga berkiprah di Lampung adalah dari BIOSEED. Diantara produknya dari BIOSEED adalah B 54.
Selain itu ada juga dari ADVANTA yang merilis jagung dengan merk dagang Pacific, yang diantaranya adalah PAC 105 Super, PAC 789 dan juga PAC 339.
Sementara ada juga dari PT. Java Seed Indonesia yang juga merilis jagung hibridanya dengan merk dagang ADV 772.
Bisnis benih jagung masih menarik di Indonesia tentunya mengingat banyak perusahaan yang berusaha mengenalkan produknya di petani Indonesia. Berbagai perusahaan sekaliber nasional yang mendistribusikan jagung datang pergi silih berganti dengan produk andalannya masing-masing,
PT BISI International Tbk juga memiliki produk yang dikenalkan juga pada petani jagung di Indonesia, diantaranya : BISI 18, BISI 79, BISI 99, BISI 220, BISI 226, BISI 228 dan yang terbaru BISI 321 yang masih ditunggu kehadirannya.
Semoga dengan banyaknya varietas jagung di Indonesia akan menambah semakin bagusnya peningkatan produksi jagung nasional.
Oleh : PJL
0 komentar:
Posting Komentar